"Pai Gosong untuk Fili"
Cerpen pilihan ini dimuat Bobo di edisi 10, Juni 2016. Dari folder data naskah, cerita ini saya kirim bulan: DESEMBER 2014
Proses penulisan
Waktu itu sepertinya saya masih dapat giliran menjadi PJ untuk kelas cernak di grup PT bareng Mbak Yuniar Khairani. Bingung mau melempar tema apa, akhirnya kami sepakat untuk melempar ide dari foto atau gambar yang kami upload. Teman-teman boleh memilih lebih dari 2 gambar untuk dijadikan ide.
Seperti biasa, saya
PJ yang bingungan. Beberapa teman telah berhasil mengeksekusi idenya
dan mulai posting. AKhirnya setelah memeras otak, tiba-tiba saya
menemukan ide tentang kebiasaan menunda pekerjaan.
Supaya nyambung dengan gambar, saya memiliih jenis dongeng dan memilih gambar salju dan kue.
Sebenarnya itu hanya setting saja, karena idenya justru dari rasa sesal saya.
Mengapa?
Jadi, tahun itu banyak sekali lomba menulis yang digelar. Saya sudah menandai lomba apa saja yang bakal saya ikuti. Sayangnya, tak satu pun lomba yang saya ikuti. Kadang-kadang tahu-tahu DL tinggal sehari, DL hari itu, atau malah DL telah berlalu #sungguhterlalu
Dalam kegelisahan dan penyesalan juga rasa kecewa itulah ide ini muncul dan jadilah tokoh Ken dengan Pai Gosong untuk Fili, sahabatnya.
Pesan moral: kalau bisa melakukan detik ini kenapa harus nanti?
Eyaaa ... sampai sekarang saya masih suka bergumam "nanti aja, sebentaaaar lagi." #pletak!
Supaya nyambung dengan gambar, saya memiliih jenis dongeng dan memilih gambar salju dan kue.
Sebenarnya itu hanya setting saja, karena idenya justru dari rasa sesal saya.
Mengapa?
Jadi, tahun itu banyak sekali lomba menulis yang digelar. Saya sudah menandai lomba apa saja yang bakal saya ikuti. Sayangnya, tak satu pun lomba yang saya ikuti. Kadang-kadang tahu-tahu DL tinggal sehari, DL hari itu, atau malah DL telah berlalu #sungguhterlalu
Dalam kegelisahan dan penyesalan juga rasa kecewa itulah ide ini muncul dan jadilah tokoh Ken dengan Pai Gosong untuk Fili, sahabatnya.
Pesan moral: kalau bisa melakukan detik ini kenapa harus nanti?
Eyaaa ... sampai sekarang saya masih suka bergumam "nanti aja, sebentaaaar lagi." #pletak!
alur ceritanya gimana ka? dan latar suasananya bagaimana? saya di suruh menjwab itu di pr saya
BalasHapus